Salah satu tempat yang ingin saya kunjungi adalah Kota Banda Aceh, kota yang saat duduk di bangku Sekolah Dasar kita sering kali mendengar sebutan Serambi Mekkah, terletak di ujung Indonesia. Saya juga sangat ingin berkunjung ke masjid di Aceh yaitu masjid Baiturrahman, masjid nan cantik yang sejak kecil sering saya temui di lembaran kalender dinding.
Selain itu, karena perasaan takjub dengan keajaiban masjid Baiturrahman yang masih berdiri kokoh meskipun mengalami kerusakan di beberapa bagian saat Tsunami dasyat memporakporandakan Aceh di tahun 2004.
Tahun 2017, sebuah tugas liputan membawa saya ke kota Banda Aceh. Tentu saja dengan sangat antusias, saya mengunjungi Masjid Baiturrahman di sela-sela jadwal tugas.
Masjid Baiturrahman terletak di Jalan Masjid Raya Baiturrahman dengan menara setinggi 35 meter dan ada 7 buah kubah menghiasi bangunan masjid yang menjadi icon Kota Banda Aceh. Arsitektur luar dan dalam masjid membuat terkagum-kagum, tak heran jika masjid Baiturrahman salah satu masjid yang mendapat sebutan Taj Mahalnya Indonesia karena mirip dengan Taj Mahal di India.
Masjid yang dibangun pada abad 17 selalu ramai dikunjungi wisatawan local dan mancanegara. Pada tahun 2015 lalu, pemerintah setempat memasang 12 unit payung elektrik di Masjid Raya Baiturrahman yang sama dengan Masjid Nabawi, Madinah.
Tempat lainnya yang juga menjadi tujuan wisata di Banda Aceh yaitu, Museum Tsunami Aceh, sebuah bangunan yang sedikit banyak mempertunjukan melalui foto- foto dan rekaman video betapa ganas dan mengerikan Tsunami di Aceh yang begitu banyak memakan korban jiwa.
Satu lagi tempat tujuan wisata di Aceh adalah Kapal Ikan di atas rumah penduduk. Tempat ini berada di Gempong Lampulo Kota Alam, Aceh. Dapat kita bayangkan betapa besarnya ombak Tsunami menerjang Aceh, hingga membuat kapal ikan yang besar terdampar ke daratan.
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Aceh jika tidak mencoba kopi khas Aceh di kedai-kedai kopi yang berada di setiap sudut kota. Kedai yang lengkap dengan kudapan khasnya yang bercita rasa rempah kuat seperti roti Canai, Martabak kari dan Mie Aceh.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting