Hai…Temans…. How Are U…. hehehe…
Aku ajak jalan2 ke Kota Kelahiranku yuk….Kota Palembang
Kota kelahiranku ini dikenal dengan makanan khasnya yaitu pempek dan Sungai Musi serta Jembatan Ampera sebagai Ikon kota Palembang, juga terdapat satu lagi tujuan wisata yang mulai dikenal sebagai ikon wisata religi yakni Alquran Raksasa. Dan aku ingin berbagi cerita tentang Alquran raksasa ini… simak ya temans.
Alquran Raksasa atau Alquran Al Akbar ini berada di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, berada di Komplek Pondok Pesantren Al Ihsaniyah. Alquran Al-Akbar disebut Alquran Raksasa, karena terbuat dari lembar-lembar kayu tembesu ini memiliki tinggi menjulang hingga 15 meter.
“Alquran raksasa ini terdiri dari 315 potongan papan yang terbagi 630 halaman, di mana setiap halamannya memiliki tinggi 177 cm, lebar 140 cm dan ketebalan 2,5 cm. Tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter,” ucap salah satu petugas pemandu yang mendampingi kami berkeliling Museum Alquran Al-Akbar, Sarkoni.
Pembuatan Alquran Al- Akbar ini, berawal dari mimpi Bapak H. Kgs Syofwatillah Mohzaib
sebagai pelopor pembuatan Al-Quran raksasa ini. Pada suatu malam “Öpat”begitu biasa dia dipanggil bermimpi diperintahkan untuk membuat ukiran ayat-ayat suci Alquran yang lebih besar. Lalu muncul ide membuat Alquran Al-Akbar.
Untuk mewujudkan mimpinya membuat Alquran raksasa, para pengukir khusus didatangkan dari Jawa dan Palembang. Mereka juga melakukan ritual khusus seperti berpuasa sebelum mengukir ayat-ayat suci Alquran. Sumber pendanaan pembuatan Alquran Raksasa ini berasal dari sumbangan para donatur. Pengerjaannya pun memakan waktu yang cukup lama hingga 7 tahun yang dimulai sejak tahun 2002 dan selesai pada tahun 2009. Ini dikarenakan jeda waktu pengerjaan menunggu adanya stok kayu tembesu dan sumbangan dari donatur.
Ayat suci Alquran diukir di atas lembaran kayu tembesu. Pemilihan kayu jenis ini karena tahan lama dan anti rayap. Kayu ini banyak terdapat di daerah Palembang dan Jambi.
Sebanyak 30 juz ayat suci Alquran yang berhasil dipahat atau diukir dalam lembaran kayu tembesu dan menghabiskan 40 meter kubik kayu dengan biaya tidak kurang dari 2 miliar rupiah. Setiap lembar ukuran halamannya 177x140x2,5 cm. Terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula.
Pada 1 Muharam 1423 (15 Maret 2002) satu lembar ukiran yang telah dibuat yaitu Surah Al-Fatihah dan dipamerkan pada acara peringatan Tahun Baru Islam. Ukiran Al Qur’an ini baru selesai pada akhir tahun 2008. Kamis 14 Mei 2009 ukiran Al Qur’an ini diluncurkan di Masjid Agung Palembang. Sebelum resmi dipublikasikan, Alquran Akbar dipajang di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari yang melihat dan membacanya.
Selanjutnya, Alquran Al- Akbar menjadi objek wisata religi yang menarik di Palembang yang dinamakan Bayt Alquran Al-Akbar yang artinya yaitu rumah bagi Alquran besar. Diresmikan pada 30 Januari 2012 oleh Presiden RI ke- 6, Susilo Bambang Yudhoyono bersama seluruh Delegasi Konferensi Parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Al-Quran yang disebut sebagai Al-Quran terbesar yang dicetak di atas lembaran kayu tembesu.
Untuk masuk ke Bayt Alquran Al-Akbar, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk, untuk dewasa 20 Ribu Rupiah sedangkan untuk anak-anak 15 Ribu Rupiah. Para pengunjung diharapkan berpakaian menutup aurat selama berada di Area Bayt Alquran Al-Akbar, minimal menggunakan kerudung sebagai pengganti jilbab, bagi pengunjung yang tidak membawa kerudung, pengurus Bayt Alquran Al-Akbar telah menyediakan kerudung dan sarung yang boleh dipinjam.
Memasuki pelataran Bayt Alquran Al-Akbar langsung terlihat bentangan Alquran raksasa yang dipajang berjajar dan teratur dibeberapa titik pemajangan Alquran. Titik pertama di lantai dasar, kemudian lantai dua. Pada lantai dasar Alquran dibuat tinggi menjulang ke atas yang terdiri dari lima lantai. Ayat yang tertulis terlihat jelas dan dapat dibaca. Gedung tempat dipajangnya ukiran ayat suci Al Qur’an terdapat lima lantai.
Setiap lembaran Alquran bisa diputar sehingga kita bisa melihat ayat-ayat Alquran dikedua sisinya. Ayat yang tertulis terlihat jelas dan dapat dibaca. Rasa kagum dan haru saat memandangi dan meraba setiap ukiran dari tangan pemahat yang begitu rapi dan indah. Diantara lembaran-lembaran tersebut diperbolehkan dan dijadikan spot foto oleh para pengunjung.
Semoga Bayt Alquran Al-Akbar menjadi syiar yang selalu menjadi motivasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal Alquran, memahami dan mengamalkan kandungan yang ada dalam setiap Firman Allah Taala yang ada di dalamnya.
So…Kalo ke Palembang, sempetin mampir ya temans….see U…